Kamis, 16 Juli 2009

Ajarkan Anak Hidup Seimbang

By Republika Newsroom
Kamis, 16 Juli 2009 pukul 13:33:00

BERLEBIHAN: Menonton televisi yang berlebihan pada anak bisa menimbulkan berbagai dampak buruk dari sisi psikologis dan kesehatan. Dikhawatirkan hal itu juga memicu seks dini ketika menginjak remaja.

Kemajuan teknologi seringkali membawai pengaruh pada kehidupan sosial manusia di seluruh dunia, tak terkecuali anak-anak. Kini tak jarang, tampak anak-anak yang hanya asyik menonton televisi atau bermain video games seharian didalam rumah.

Padahal kegiatan yang tidak bervariasi semacam itu bisa memicu ketidakseimbangan hubungan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya, bahkan bisa memicu kelebihan berat badan akibat kurangnya aktivitas fisik.

Keseimbangan merupakan hal penting yang harus diajarkan pada anak-anak semenjak dini. Menurut Konselor kolom Parenting pada Islamonline.net, Abdul-Lateef Abdulah, orangtua perlu menggunakan beragam kombinasi dari larangan dan aturan terutama hal yang berkaitan dengan hal-hal seperti televisi dan komputer.

Hal itu perlu dilakukan mengingat, perlunya menyediakan anak-anak sarana agar mereka memperoleh ide, motivasi dan contoh bagaimana melakukan aktivitas yang lebih sehat. Anak-anak akan belajar dari contoh dan jika mereka tertarik, bukan tak mungkim mereka juga akan melakukan hal yang sama. Terutama jika orangtua mendukung mereka untuk melakukannya.

"Insya Allah anak-anak akan merasa tertarik yang sama jika orangtua mengenalkan sekaligus mendukung mereka untuk kegiatan yang lebih sehat," ujar Abdullah.

Pada saat anak sudah tertarik terhadap hal-hal tertentu atau berada dalam pola tertentu memang sulit untuk diubah. Biasanya yang terjadi pada orangtua yang tidak pernah menerapkan aturan dan batas yaitu ketika anak-anak sudah merasa nyaman dengan kegiatan seperti menonton televisi atau main video games sesukanya. Saat itu lah orangtua biasanya baru tersadar, anaknya memiliki masalah.

Pada tingkat itu, memang agak sulit mengatasinya karena anak-anak sudah memiliki pola yang dilakukannya setiap hari. Tak heran jika kemudian orangtua dan anak bertengkar saat orangtua mencoba memisahkan anak dari kegiatan tersebut.

Menurut Abdullah, hal pertama yang perlu dilakukan orangtua dalam kondisi tersebut yaitu membuat anak tertarik dengan kegiatan diluar ruangan. Yakinkan kegiatan itu bisa sama menyenangkan dengan kegiatan yang biasa dilakukannya. Anak-anak usia tujuh tahun ke atas membutuhkan disiplin untuk hal-hal semacam itu.

"Saya percaya sangat penting untuk menetapkan batasan pada anak dan berpegang pada batasan itu. Contohnya, orangtua bisa memberi batas dua jam per hari pada anak untuk bermain video game. Jangan pernah memberi kelonggaran," terang Abdullah. Jika anak tidak disiplin, dikhawatirkan dapat menimbulkan perilaku yang tidak lagi dapat diperbaiki nantinya.

Disiplin Diri

Dia menuturkan, saat ini tren yang terjadi adalah orangtua terlalu memanjakan anak dengan menyediakan hiburan virtual tanpa disiplin. Banyak orangtua yang tidak menyadari, hal itu dapat memicu permasalahan serius.

Tanpa prilaku disiplin maka akan sulit bagi anak untuk belajar mengenai disiplin diri nantinya. Padahal cara hidup yang diajarkan islam adalah menerapkan disipin diri.

"Bagaimana kita bisa mengharapkan anak-anak untuk mengatur diri dan perilaku mereka jika orangtua tidak mengajarkan batasan sejak dini? Anak-anak perlu mempelajari batasan yang pantas dan mengapa hal itu sangat penting bagi mereka. Orangtua juga perlu mengajarkan, keseimbangan merupakan hal penting dalam kehidupan," jelasnya.

Abdullah juga menambahkan, orangtua jangan sampai menganggap remeh kemampuan anak untuk memahami permasalahan semacam itu. Anak-anak bisa mengerti cukup baik ketika orangtua menjelaskan hal itu sesuai dengan usianya.

Tantangan bagi orangtua adalah berusaha mengajarkan anak-anak mengenai apa yang mereka bisa atau tidak bisa lakukan dengan batasan-batasannya. Misalnya, sedikit bermain video games dan lebih banyak bermain di luar ruangan.

"Jika kita menghormati anak-anak sebagai manusia seutuhnya dan bertanggungjawab untuk mengajarkan disiplin pada mereka sewajarnya dan mendidik mereka dalam proses tersebut, Insya Allah mereka akan tumbuh sebagai individu yang berperilaku baik dan seimbang dalam hidup," jelasnya.

Bagi orangtua yang ingin mengarahkan anak-anaknya terhadap aktivitas tertentu yang menarik, maka sisihkan waktu dengan seluruh anggota keluarga untuk melakukannya. Memberikan contoh yang baik merupakan bagian paling efektif dari mendidik. (rin)

Tidak ada komentar: